Facebook Facebook Facebook

468x60 Ads

Change Background of This Blog!


Pasang Seperti Ini

Matahari Punya Saudara Kembar ?

0 komentar

ilustrasi lapisan Matahari
Keberadaan bintang Alpha Centauri A yang cuma "selemparan batu" dari Matahari telah lama diketahui. Namun, ilmuwan baru saja mengetahui bahwa Matahari dan Alpha Centauri A ternyata kembar, punya karakteristik yang sama.

Matahari terdiri dari beberapa lapisan. Lapisan terluar dan terpanas disebut korona, dengan suhu bisa mencapai jutaan derajat celsius.

Di antara lapisan Matahari yang panas, ternyata ada lapisan "dingin". Fotosfer yang biasa tampak dari Bumi cuma bersuhu 6.000 derajat celsius. Sementara suhu lapisan kromosfer lebih dingin lagi, hanya 4.000 derajat celsius.

Dalam penelitian terbaru, ilmuwan menemukan bahwa Alpha Centauri A juga memiliki lapisan "dingin" di antara wilayahnya yang sangat panas.

"Penelitian mengenai struktur ini hingga kini dibatasi pada Matahari saja. Namun, kami melihat dengan jelas tanda-tanda pelapisan suhu yang sama pada Alpha Centauri A," kata Rene Liseau, astronom Onsala Space Observatory, penulis utama publikasi penemuan ini.

Temuan ini penting karena dapat membantu astronom memahami aktivitas matahari. Di samping itu, temuan juga dapat membantu mengungkapkan sistem protoplanet yang mengelilingi bintang lain.

"Observasi detail mengenai hal ini pada berbagai bintang dapat membantu kita menguraikan asal-muasal lapisan tersebut dan teka-teki pemanasan atmosfer Matahari secara keseluruhan," tambahnya

Liseau menambahkan, "Meski hanya berupa efek kecil, daerah suhu minimum di bintang lain dapat membantu kita memahami jumlah debu yang ada di lapisan dingin di sekitarnya."

"Dengan dibantu gambaran detail mengenai bagaimana Alpha Centauri A bersinar, kita bisa berharap dapat membuat deteksi yang lebih akurat tentang debu dalam sistem pembentukan planet di sekitar bintang yang menyerupai matahari."

Hasil penelitian Liseau dan rekannya dipublikasikan di jurnal Astronomy & Astrophysics.
Sumber http://adajendeladunia.blogspot.com

"Partikel Tuhan" Belum Menjawab Semua Misteri Semesta

0 komentar




kelompok ilmuwan dari Organisasi Riset Nuklir Eropa (CERN) mengonfirmasi bahwa partikel yang diumumkan penemuannya pada 4 Juli 2012 lalu adalah partikel Higgs boson.

Penemuan partikel Higgs boson sering kali dikaitkan dengan asal usul alam semesta. Banyak yang berharap penemuan partikel ini bisa menjawab misteri tersebut.

Kosmolog Indonesia dari Jurusan Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB), Premana W Premadi, berpendapat bahwa penemuan partikel ini, dalam konteks pembentukan alam semesta, sangat bermanfaat.

Ia mengatakan, temuan ini bisa membantu fisikawan menemukan jawaban atas misteri tentang partikel yang memiliki massa. Ia mengatakan bahwa hasil temuan ini menjelaskan tentang dari mana partikel memperoleh massa.

Namun, ia mengatakan, "Jawaban-jawaban atas misteri alam semesta, yang berhasil terungkap, terkadang justru mengarahkan kami pada berbagai pertanyaan baru. Begitu pun dengan penemuan partikel ini."

"Temuan ini menjawab pertanyaan tentang dari mana materi atau atom memperoleh massa. Dari jawaban tersebut bisa jadi muncul pertanyaan baru. Misalnya, kapan partikel ini terbentuk dalam konteks pembentukan alam semesta? dan berbagai pertanyaan lainnya," papar Nana.

Menurut Nana, terlalu cepat untuk mengatakan bahwa penemuan partikel ini dapat menjawab semua misteri tentang asal usul alam semesta. Masih banyak misteri lain yang belum ada jawabannya dan harus dilakukan berbagai kajian untuk menjawab berbagai misteri tersebut.

"Penemuan partikel Higgs boson menjawab misteri tentang partikel yang memiliki massa, tepatnya dari mana massa pada partikel itu berasal. Namun, masih banyak misteri tentang alam semesta yang belum bisa terjawab dengan adanya temuan ini, contohnya misteri tentang materi gelap (dark matter) dan energi gelap (dark energy)," kata Nana.
sumber http://adajendeladunia.blogspot.com

 
Tahukah Anda? © 2011 Designed by Maiahost Web Hosting introducing the cheapest CPanel Hosting on Fast, Non-Overloaded Shared and Semi-Dedicated Servers