Pluto, benda langit yang kini dikategorikan sebagai planet kerdil,
mempunyai sekian banyak keunikan. Salah satu keunikan yang dimiliki
adalah orbitnya dalam mengelilingi Matahari sebagai pusat Tata Surya.
Dapat dilihat pada gambar di atas, Pluto memiliki orbit berbeda dengan
planet-planet di Tata Surya. Orbit Pluto "curam", punya selisih sudut 17
derajat. Dan, dapat dilihat pula bahwa ada titik potong antara orbit
Pluto dan Neptunus.
Gosip pernah beredar bahwa dengan adanya titik potong tersebut, Pluto
suatu saat akan mengalami tabrakan dengan Neptunus. Tabrakan itu boleh
jadi menjadi tabrakan benda langit paling besar di Tata Surya. Benarkah?
Studi para astronom membantah hal tersebut. Diuraikan dalam situs web
Universe Today, Pluto mempunyai resonansi 3:2 dengan Neptunus. Ini
artinya, setiap Neptunus berevolusi tiga kali mengelilingi Matahari,
Pluto berevolusi dua kali.
Berdasarkan hal tersebut, Pluto tak akan bertabrakan dengan Neptunus.
Keduanya akan selalu berakhir pada posisi yang sama. Hal tersebut
memerlukan waktu 500 tahun. Pluto sendiri mengorbit Matahari selama 248
tahun.
Meski demikian, akibat orbit Pluto yang "aneh", fenomena unik memang
pernah terjadi. Dahulu, Pluto berjarak lebih dekat dengan Matahari
dibandingkan dengan Neptunus. Hal ini pernah terjadi pada 7 Februari
1979 hingga 11 Februari 1999. Sebelumnya, pernah terjadi pula tahun
1700-an.
Pluto ditetapkan sebagai planet kerdil karena beberapa alasan, selain
tentang orbit, juga soal ukurannya. Walau bukan planet lagi, studi
tentang Pluto terus dilakukan. Terakhir, terungkap bahwa Pluto mungkin
mempunyai 10 bulan.
Pluto Akan Bertabrakan Dengan Planet Neptunus ?
Diposting oleh
Unknown
Sabtu, 23 Maret 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar