Upaya Bank Indonesia untuk menjaga nilai mulai
membuahnya hasil. Setelah rupiah sempet terdepresiasi di level Rp9.900
pada minggu lalu, kini berdasarkan kurs tengah BI rupiah cenderung
stabil di level Rp9.643 per dolar AS.
"Kami akan mengupayakan
stabilitas rupiah dengan berbagai instrumen yang ada. Jadi tidak ada
perubahan fundamental dari instrumen atau apa pun," ujar Deputi Gubernur
Bank Indonesia, Hartadi A Sarwono, saat ditemui wartawan di Gedung Bank
Indonesia, Jakarta, Jumat 25 Januari 2013.
Menurutnya, salah satu instrumen menjaga nilai tukar adalah menstabilkan kebutuhan pasokan supply demand valuta asing di dalam negeri. Selain itu, ia juga melihat surplus yang terjadi di balance of payment (BOP) pada triwulan tiga 2012 sebesar US$1,5 miliar mampu mengurangi defisit yang terjadi di transaksi berjalan.
Bank
sentral Indonesia akan terus memenuhi pasokan dan permintaan uang
asing, khususnya dolar AS, di pasar valas. Ia berharap ekspor Indonesia
pada 2013 bisa lebih baik sesuai dengan prediksi pertumbuhan ekonomi
2013 yang akan jauh lebih baik.
"Seperti biasa BI akan melakukan
intervensi. Kalau keperluan impor migas besar, kita akan intervensi
lebih banyak ke sana," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar