Tsunami adalah bencana
alam yang kerap menjadi ketakutan bagi warga seluruh dunia yang tinggal di
daerah pantai. Dalam 50 tahun terakhir kemampuan untuk menyelidiki, memprediksi
dan merekam tsunami telah mencapai
teknologi canggih baru, tapi kerusakan yang diakibatkan oleh air gelombang maha
besar itu tak dapat terbendung.
Bahkan Indonesia menjadi salah satu Negara paling sering dihantam Tsunami
terutama daerah pantai di Sumatera. Hal tersebut dikarenakan potensi gempa di
bawah laut Sumatera memang sangat rentan yang memicu gelombang besar tsunami.
Seperti yang kita tahu gempa bumi di bawah laut adalah faktor utama dan paling
mungkin sering terjadi yang memicu terjadinya tsunami.
Berikut 10 peristiwa Tsunami yang melanda dunia dan
mengakibatkan kerusakan terparah dan membuat infrastruktur warga yang mengalami
bencana lumpuh dan tak terelakkan:
10. Tahun 1964, Gempa dan Tsunami
Alaska.
27 Maret 1964 terjadi gempa 9,2 skala Richter - yang paling keras yang
pernah tercatat dalam sejarah Amerika Utara. Tsunami yang dihasilkan
menghancurkan bagian pantai barat Amerika Utara (serta memukul Hawaii dan
Jepang), menyebabkan kematian 121 orang di lokasi terpisah di Alaska dan
California.
Gelombang tercatat pada ketinggian hingga 100 meter, dan tsunami 27-kaki
melenyapkan desa kecil Alaska Chenega, menewaskan 23 orang. Gempa bumi juga
menyebabkan perubahan permanen pada geografi wilayah, dengan bidang tanah di
Alaska jatuh hingga 8 meter.
9. Tahun 2009, Gempa dan Tsunami
Samoa
Pada tahun 2009, Kepulauan Samoa mengalami gempa bumi berkekuatan 8.1 skala
Richter pada 29 September. Tsunami terukur hingga 45 kaki, dan warga
belarian menyelamatkan diri ke daerah yang lebih tinggi. Gempa dan tsunami
menelan desa dan menyebabkan kerusakan yang luas.
Samoa, Tonga dan Samoa Amerika mencatat ada 189 korban, banyak dari mereka
merupakan anak-anak, namun banyak orang masih bisa diselamtkan oleh Pusat
Peringatan Tsunami Pasifik, yang memberikan pertolongan untuk mengungsi ke
tempat yang lebih tinggi.
8. Tahun 1993, Gempa dan Tsunami
Hokkaido
Pada tanggal 12 Juli 1993, 80 mil di lepas pantai Hokkaido, Jepang, sebuah gempa
berkekuatan 7,8 mengguncang bumi. Pihak berwenang Jepang merespon dengan cepat,
mengeluarkan peringatan tsunami, namun pulau kecil Okushiri berada di luar
jangkaun. Hanya beberapa menit setelah gempa, pulau itu dibombardir oleh
gelombang raksasa - gelombang mencapai ketinggian 100 meter yang sangat
mengejutkan.
Seratus sembilan puluh tujuh (197) 250 korban gempa dan tsunami adalah
penduduk Okushiri (Hokkaido dan tenggara Rusia juga terpengaruh) namun nyawa
lain dapat diselamatkan karena pengalaman tsunami 1983 yang melanda pulau itu
10 tahun sebelumnya, mendorong evakuasi lebih cepat.
7. Tahun 1979, Gempa dan Tsunami
Tumaco
Hanya beberapa detik sebelum jam 8 pagi pada tanggal 12 Desember 1979,
gempa dengan kekuatan 7,9 mulai bergemuruh di Kolombia dan Ekuador daerah
pantai Pasifik. Bencana tsunami mengakibatkan tersapunya enam desa nelayan dan
menghancurkan sebagian kota Tumaco, serta beberapa kota-kota pesisir lainnya di
Kolombia. Secara keseluruhan, 259 orang dikonfirmasi tewas, sementara 798 orang
terluka dan 95 tidak pernah terdengar lagi kabarnya.
6. Tahun 2006, Gempa dan Tsunami
Pangandaran, Jawa Barat, Indonesia
Pada tanggal 17 Juli 2006, di dasar laut di Pulau Jawa, Indonesia diguncang
gempa berkekuatan 7,7 skala Richter. Tsunami setinggi 22kaki menerjang pantai
Indonesia, termasuk daerah 100 mil dari Jawa yaitu Sumatera yang sudah cukup
beruntung sudah tidak terpengaruh kembali tsunami setelah tsunami
2004.
Gelombang menembus lebih dari satu mil ke pedalaman, meratakan bangunan di
tempat-tempat seperti wisata pantai Pangandaran. Semua mengatakan, setidaknya
668 orang kehilangan nyawa, 65 dinyatakan hilang, dan lebih dari 9.000 lainnya
memerlukan perawatan rumah sakit karena cedera setelah gempa bumi dan tsunami.
5. Tahun 1998, Gempa dan Tsunami
Papua New Guinea
Gempa berkekuatan7,0 skala Richter yang melanda pantai utara Papua Nugini
pada 17 Juli 1998 sebelumnya tidak diprediksi akan memicu tsunami. Namun,
faktanya gempa memicu longsor bawah laut yang besar, yang pada gilirannya
menghasilkan gelombang sampai 49 meter dan rata-rata 34 meter tingginya.
Ketika tsunami menghantam pantai, hal ini menyebabkan setidaknya 2.183
kematian dan 500 orang lebih hilang serta membuat sekitar 10.000 penduduk
kehialangan rumah tinggal. Banyak desa mengalami kerusakan parah, sementara
yang lain, seperti Arop dan Warapu, hancur total.
Ada satu hal
positif yang bisa diambil hikmahnya dari bencana itu, adalah bahwa Tsunami
memberikan para ilmuwan pemahaman yang berharga tentang ancaman tanah longsor
bawah laut dan tsunami yang tak terduga sebelumnya.
4. Tahun 1976, Gempa dan Tsunami
Moro, Filipina
Pada dini hari tanggal 16 Agustus 1976, pulau kecil dari Mindanao di
Filipina dilanda gempa bumi dengan kekuatan 7,9 skala Richter. Gempa bumi itu
menyebabkan tsunami besar yang menghantam lebih dari 433 mil dari tepi pantai,
di mana penduduk tidak menyadari bahaya dan tidak sempat untuk melarikan diri
ke tempat yang tinggi.
Ribuan korban tersedot ke laut. Secara keseluruhan, 5.000 orang kehilangan
nyawa mereka, dengan 2.200 lebih dilaporkan hilang, 9.500 terluka dan lebih
dari 90.000 penduduk kehilangan tempat tinggal. Kota dan provinsi di seluruh
wilayah Utara Laut Filipina hancur oleh tsunami, gelombang yang mencapai 15
meter tersebut dianggap sebagai salah satu bencana terburuk yang pernah dialami
negara tersebut.
3. Tahun 1960, Gempa dan Tsunami
Valdivia
Pada tahun 1960, dunia mengalami gempa terkuat. Pada 22 Mei, yang besarnya
9,5 skala Richter Gempa Chili Besar mulai menghantam pantai selatan Chile
tengah, menyebabkan letusan gunung berapi dan tsunami yang menghancurkan.
Gelombang hingga 82 meter memukul daerah setempat, sementara tsunami juga
melaju di area Pasifik, dengan gelombang pertama menghantam Hilo, Hawaii
sekitar 15 jam setelah gempa dimulai, menewaskan 61 orang. Tujuh jam kemudian
gelombang menghantam pantai Jepang, menyebabkan kematian dari 142 orang lebih.
Sebanyak 6.000 orang diperkirakan telah kehilangan nyawa mereka akibat gempa
dan tsunami.
2. Tahun 2011, Gempa dan Tsunami
Tohoku
Tsunami berbahaya 2011 lalu di Tohuku yang melanda Jepang bisa memiliki
konsekuensi yang luas lebih dari semua yang pernah terjadi. Pada tanggal 11
Maret, gelombang 33 meter dicatat menyusul gempa berkekuatan 9,0 meskipun
beberapa ketinggian sangat menakutkan dilaporkan hingga 133 meter, dengan
gelombang terhempas hingga 6 kilometer ke daratan serta gelombang 97 kaki
menabrak kota pesisir dari Ofunato.
Sekitar 125.000 bangunan rusak bahkan hancur, dan infrastruktur
transportasi juga mengalami kerusakan berat. Sejumlah besar orang tewas dan
hilang sekitar 25.000, hal yang cukup mengerikan, tsunami gempa juga merusak
Pembangkit Tenaga Nuklir Fukushima, menyebabkan krisis dan bencana pada tingkat
tertinggi dari Skala Peristiwa Nuklir Internasional. Konsekuensi penuh dari
bencana nuklir masih belum jelas, tetapi radiasi telah terdeteksi mencapai 200
mil dari pabrik tersebut.
1. Tahun 2004, Gempa dan Tsunami
Samudra Hindia (Indonesia, Srilanka, India dan Thailand)
sumber
gambar: mymoen.wordpress.com
|
Dunia tercengang oleh tsunami mematikan yang melanda negara-negara
disekitar Samudera Hindia pada Tahun 2004, dengan uang sejumlah US $
14000000000 kemudian diberikan sebagai bantuan kemanusiaan.
Tsunami ini adalah yang paling mematikan yang pernah terjadi, dengan korban
tewas yang mencapai angka mengejutkan lebih dari 230.000, mempengaruhi orang di
14 negara.
Indonesia terkena dampak terburuk, diikuti oleh Sri Lanka, India dan
Thailand. Gempa bumi besar d bawah laut berkekuatan hingga 9,3 skala Richter
dan gelombang mematikan terpicu hingga ketinggian 98 meter. Tsunami besar
membanjiri sebagian besar garis pantai secepat 15 menit kemudian dan selama 7
jam setelah gempa pertama.
Meskipun memiliki waktu beberapa jam untuk mempersiapkan dampak dari
gelombang tsunami di beberapa tempat, kurangnya sistem peringatan tsunami di
Samudera Hindia menyebabkan banyak daerah pesisir yang padat penduduk
terkejut.Hal ini menjadi pembelajaran besar bagi Indonesia dan negara lainnya
untuk lebih waspada dan memberikan pembelajaran evakuasi jika terjadi
tanda-tanda gempa dan tsunami.
By: Aim Kazuhiko
Sumber: brainz.com
0 komentar:
Posting Komentar