Para peneliti bidang bionanotechnology di Universitas Catenbury New
Zealand, sedang mengembangkan sebuah sensor dari mata ikan. Sensor ini
berfungsi untuk menganalisa masalah kesehatan pada manusia sehingga
dapat ditangani dari awal sebelum memburuk keadaannya. Dari penelitian
ini diharapkan mampu dibuat sebuah sensor berharga murah yang akan
sangat bermanfaat bagi manusia.
"Segala studi struktur biologis yang telah kita temukan di alam dapat
membawa kita kepada sebuah metode alternatif untuk mengembangkan
biosensor atau perangkat analisis berbahan serat nano hijau yang dapat
digunakan untuk mendeteksi kadar gula penderita diabetes, laktosa (untuk
orang-orang yang tidak toleran terhadap susu) dan indikasi awal dari
sebuah penyakit seperti kanker." kata Dr. Luigi Sasso, salah satu
Penelitian ini memanfaatkan bagian kepala ikan, yang pada umumnya tidak
bermanfaat dan hanya akan berakhir di tempat sampah. Ia kemudia
memisahkan protein nano dari bagian mata ikan tersebut, metode ini telah
membawa kita selangkah lebih maju dalam memecahkan berbagai jenis
penyakit yang ada di masyarakat. Penelitian ini menggunakan dana awal
sebesar 1 juta dollar amerika dan diharapkan mampu memproduksi serat
fiber 10 ribu kali lebih tipis dari sehelai rambut.
Universitas Catenbury sendiri merupakansatu-satunya tempat di dunia yang
mampu memproduksi serat protein nano dalam jumlah besar. Jika
penelitian ini berhasil maka kita akan bisa membeli alat cek kesehatan
dengan harga murah di apotek, memeriksa kesehatan kita dan kemudian
membuat alat itu di tempat sampah untuk di daur ulang.
Sumber: http://tobeeinspired.blogspot.com/2013/02/mata-ikan-sebagai-pendeteksi-kanker.html#ixzz2KwzoLEJy
0 komentar:
Posting Komentar